4.5.12

Wisata Kuliner Samarinda

Loh, bukannya aku sedang ada di Sweden yak ? Emang ! Lha terus kenapa postingannya tentang wisata kuliner kota Samarinda ? Karena .. eh .. karenaaaa ... lagi kangen banget ama masakan Indonesia. Lantas, kenapa memilih Samarinda ? Karena aku lama melalang buana di kota ini, jadi lebih mengenal wiskul yang ada di kota ini ketimbang wiskul di kampung halamanku, Malang, sendiri. Kalau di Malang, pasti semua pada tahu dong apa yang istimewa dari kota ini ?
Kota Malang terkenal dengan AREMA nya , aish .. ya iyalah ... Tapi jangan mengaku pernah ke Malang kalau belum pernah mencicipi bakso bakar , bakso tenes, bakso granat, bakso gundul, btw selama di malang yang aku pernah makan cuma bakso kota, itupun jarang, karena aku sendiri kurang begitu suka ama yang namanya bakso. Tapi, ngobrol-ngobrol diantara semua bakso yang kusebutkan di atas aku ga begitu tahu apa perbedaan diantara para bakso diatas. Kalau ada bakso gundul, emang ada bakso yang punya rambut ? Heeemm ..
Nah, maka dari itu aku mau memperkenalkan beberapa wiskul yang ada di Samarinda setahuku.
Samarinda adalah ibukota propinsi Kalimantan Timur, kota ini dibelah sungai Mahakam yang lumayan besar untuk ukuran sungai. Kalau ingin menuju kota ini lebih mudahnya naik pesawat dan mendarat di bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Berjarak sekitar 2 jam perjalanan kalau mengendarai mobil, kalau ga salah hitung sih sekitar 120 km. Di dekat bandara ada beberapa restoran yang menawarkan kepiting yang lezatnya minta lagi dah ! Nama restorannya Kepiting "Kenari" di jalan Marsma R Iswahyudi No. 5 Balikpapan dan "Dandito" di jalan yang sama tetapi no. 71, andalannya adalah kepiting saus asam manis dan kepiting lada hitam (yang bikin aku ngiler nih sekarang). Melanjutkan perjalanan menuju Samarinda, berhenti sejenak di km 55 yang menawarkan nikmatnya makanan sunda, ada nasi uduk, tahu sumedang, cireng dan kawan-kawannya. Jadi keingetan pas pertama kali Miku datang ke Indonesia dan sopirku nyuruh Miku makan cabai rawit, alhasil diare semingguan deh.
diambil dari salah satu website , lupa namanya
Nah kalau sudah sampai di Samarinda, di km 2 loa janan, ada tuh Mie Ayam yang enak banget, ayam bumbu karinya itu dipotong gede - gede, enak lagi tambah minum es jeruk yang murah meriah. Merayap sedikit ke arah kota , di jalan Slamet Riyadi ada yang namanya Mie Jogja yang dijual di Samarinda, hehehe, mie kuah dan mie gorengnya sama - sama enak dan porsinya kalau menurut aku bisa buat 2x makan, banyak banget ciiin..  Di kota ini yang namanya gorengan seperti mendoan, pisang goreng (sanggar), singkong goreng, dan lain - lain dijual 24 jam. Tapi menurutku yang paling unik adalah cempedak goreng, mantabh, manis, kriuk-kriuk. Di tepian sungai Mahakam selalu ada orang - orang yang jualan durian, udah ga kenal musim aja. Tiap hari ada, mau ujan mau panas, durian merajalela. Tapi sebelum makan durian paling asik makan lalapan, ayam goreng, ikan goreng, cumi bakar/asam manis/goreng saus mentega, udang galah yang gedenya kaya baby lobster di deket SPBU Teluk Lerong. Atau kalau mau yang agak cozy dikit di Sambal Jawa di jalan Imam Bonjol, resto ini menawarkan makanan dengan sambel yang pedes dan bener - bener rasa sambel rumahan, sambelnya paling enak diantara sambel - sambel resto lain di Samarinda, karena sambel yang lain selalu pakai jeruk atau pakai kecap manis. Menu yang dijual pun sederhana, seperti sayur asam, gepuk penyet, ikan goreng, iga bakar, dll. Meleng dari Sambel Jawa ada Gudeg Bu Harman yang ga jauh beda rasanya ama gudeg - gudeg di Jogja, jadi buat orang Jogja jangan khawatir kalau pas kangen kampung halaman bisa makan disini. Sedangkan buat orang Padang, halah ... ini mah banyak banget dimana - mana ada, tapi yang spesial adalah Warung Padang "Upik" di jalan Danau Toba,  yang selalu penuh manusia kalau pas jam makan siang, tapi selain jam - jam itupun juga ramai kok, karena emang enak, apalagi es jeruknya.
Mau yang sedikit ringan, makan gado - gado siram di Cafe Orange di jalan Cendrawasih, porsinya pas dan bumbu kacangnya juga sedep banget, sebagai perbandingan gado - gado siram di jalan Sulawesi (pinggir jalan) bumbu kacangnya ga pake bawang putih , jadi rasanya kurang nendang gitu. Tapi masih tetap enak dan porsinya lumayan mengenyangkan. Di jalan Kalimantan, kalau ga salah, ada juga yang jual mie pangsit, setahuku itu satu - satunya yang jual mie pangsit di Samarinda, tapi sekarang udah buka cabang di foodcourt Samarinda Central Plaza. Pangsitnya enak, ayamnya sedap, kuahnya juga bener - bener kuah kaldu dan bukan kuah MSG.
Yang aku kecewa bubur ayam Samarinda ga kaya bubur ayam bandung yang pake cakue, kacang kedelai, kerupuk kaya yang dijual di belakang bank Mandiri pasar pagi. Bubur ayam Samarinda tuh lebih banyak kuahnya, jadi bubur kerendem ama kuah yang rasanya kaya soto, dikasih irisan tomat dan ayam terus dikasih emping melinjo yang akhirnya melempem karena kerendem kuah yang banyak tadi. Tapi ngomong - ngomong soto, yang namanya Soto Banjar andalan Kalimantan Timur itu enak loh sodara - sodara. Bisa dicoba yang paling enak di jalan Diponegoro , nama restorannya "Amado" . Oia selain di Balikpapan tadi , ada juga "Pondok Borneo" di jalan Abul Hasan, yang menawarkan kepiting dan udang yang ga kalah enaknya loh. Tapi siap - siap nelan ludah, soalnya antrian lumayan panjang.
Sebetulnya masih banyak lagi tuh wiskul yang sudah pernah aku jajal di Samarinda, tapi kadang aku suka lupa nama jalannya.
Kalau wiskul Sweden bagaimana ?? hmm... selama ini belum nemu yang cocok ama lidah, palingan sih masak sendiri di rumah, gara- gara harga makanan di Sweden lumayan tinggi dan porsinya pun banyak banget, untuk ukuran makanku sih bisa untuk 3x makan.

1 comments:

frchan425 mengatakan...

pangsit jakarta jl sulawesi ;)
salam kenal ya ...