Beberapa hari yang lalu, Miku membaca sebuat artikel di swedish local newspaper tentang wanita Thailand yang diperlakukan kurang menyenangkan oleh "suaminya". Wanita tersebut diperistri Swedish selama kurang 2 tahun, namun saat akan memperpanjang surat ijin tinggal atau lebih tepatnya mengubah surat ijin tinggal menjadi permanen, pihak imigrasi menolak permintaan tersebut. Usut punya usut, ternyata sang suami sendiri yang menghendaki agar istri dideportasi dan kembali ke negaranya, Thailand. Dengan alasan sudah tidak cinta lagi kepada istrinya. Sangat tragis ! Tapi itulah kenyataan, sang istri tak dapat berbuat apa-apa selain pulang dan berubah status menjadi janda. Yang lebih tragis lagi, setelah ditelurusi dari berbagai cerita, ternyata Swedish guy tersebut sudah melakukan hal ini selama kurang lebih 15 tahun dengan 7 wanita berbeda. Dia pergi ke Thailand untuk rekreasi, kemudian pulang membawa wanita dan memperistrinya di Sweden dan sebelum si istri mendapatkan ijin tinggal permanen di Sweden, sang suami menceraikan dan menolak persetujuan aplikasi di imigrasi untuk istrinya tersebut. Sangat membuat geram bagi para wanita, bahkan Miku yang asli Swedish betul-betul sedih dan prihatin juga kesal atas perlakuan laki- laki itu. Belum lagi saat Miku bilang, Swedish guy itu memperlakukan istrinya dengan sangat tidak baik, seperti layaknya budak, melayaninya sebagai istri dan melakukan semua pekerjaan rumah seperti pembantu tanpa ada waktu untuk keluar rumah (jalan-jalan).
Maka dari itu para wanita, sangat aku sarankan agar kenali calon suamimu dengan sebaik-baiknya, luar dalam. Well, i'm sure that's not too easy. But at least dont close your eyes with everything that will happen to yourself.
Dan sebagai pelaku kawin campur a.k.a menikah dengan warga negara lain, aku sarankan agar tetap menjalin hubungan dengan beberapa teman dari negara asal yang sama-sama di perantauan, sedianya jika terjadi apa-apa, kita bisa salinng membantu. Dan jangan lupa melaporkan diri ke kedutaan negara asal di negara kita saat ini berada untuk menunjukkan keeksisan kita. Hehehe.... sebetulnya sama, agar jika terjadi sesuatu dengan kita, lebih mudah pengurusannya. Tetap buka mata, buka telinga untuk segala informasi, agar tidak menjadi burung dalam sangkar. Jangan karena di negara orang lantas kita menganggap diri kita bodoh dan lemah sehingga orang lain bisa meremehkan kita dan menginjak harga diri kita. Tunjukkan pada dnia bahwa sebagai istri, kita bisa membuat suami kita lebih hebat, dan menjadikan rumah sebagai surga kebahagiaan bagi keluarga. Dan semoga saja stop sampai di Thailand untuk ketidak beruntungan dinikahi Swedish. Aku berharap ada tindak hukum yang bisa menjerat pelaku pernikahan main-main tersebut. Naudzubillahi ....
1 comments:
Bagus sekali ... thanks :)
Posting Komentar